Kamis, 14 Agustus 2014

Jika Ingin menjadi Planner yang Baik, Harus Mengerti tentang Alam

Sehari sebelum puasa ramadhan 1435H, kami melakukkan tracking bersama ke air terjun Tiyu Teja. Tujuan dari tracking ini sebenarnya untuk mendekatkan saya dengan mahasiswa semester dua yang menurut dosen-dosen lainnya jika mereka susah diatur, termasuk menurut persepsi saya juga. Saya pernah kecewa, dikarenakan mereka tidak memperhatikan saya sebagai dosen ketika memberi materi kuliah, lalu
saya pergi, dan 2 minggu saya off untuk mengajar mereka sampai mereka meminta maaf terhadap saya, dan memohon untuk saya mengajar mereka kembali. Untuk lebih mengakrabkan diri terhadap mereka, lalu saya mempunyai ide untuk tracking bersama. Kebetulan saya memegang mata kuliah pengembangan masyarakat, jadi dalam upaya mengembangkan masyarakat, maka mereka harus mengerti bagaimana kondisi masyarakat yang sesungguhnya. Alasan ini saya manfaatkan untuk mengajak mereka berjalan-jalan untuk mengerti alam dan masyarakat. Namun  hakekat dari perjalanan ini bagi saya pribadi adalah  perjalanan mendekatkan diri dengan alam itu sendiri, sehingga saya paham jika alam adalah bagian dari hidup saya yang harus saya lestarikan. Dengan alam lestari saya masih bisa hirup udara segar, , saya masih bisa mandi pakai air bersih, dan yang paling penting saya masih menikmati pemandangan indah bersama anak-anak saya dikarenakan alam masih lestari. Akankah kelestarian alam ini akan dihabiskan oleh perencanaan kota dan desa oleh perencana dengan terbentangnya jalan, jembatan, permukiman perumahan, pembangunan sarana kota yang tidak berbasis kelestarian alam yang mereka akan rencanakan nantinya. Lestarikan alam, hanya celoteh belaka, kata Iwan Fals, bagaimana tidak???? Plannerny asaja tidak pernah tracking, tidak pernah paham apa itu alam lestari, planner tidak pernah mengerti hakekat kenapa alam hadir bersama manusia di bumi dari sang pencipta….jawabannya mari kita tracking bersama kembali. Salam lestari……




Tidak ada komentar:

Posting Komentar