hari ini tepatnya tanggal 23 november 2015 aku jenuh sekali.
semua terasa berat di kepalaku, beban pikiran yang aku rasakan,
aku mulai menghitung hitung kelelahanku akibat perjalanan menuju kerjaku yang makin lama makin jauh dan tidak aku nikmati.
aku pun sudah mulai mengatakan, aku jenuh, aku lelah, aku capek yang tidak kau suka mendengarkan dari mulutku.
hanien...
aku manusia biasa, aku bukan super woman, super hero
aku juga membutuhkan kata jenuh itu keluar dr mulutku,
meski kau tak suka, namun aku sangat bisa merasakan arti kata itu.
hanien...
aku berteriak jika aku jenuh, lelah dan capek..
dan ketika rasa itu muncul tiba tiba, aku bisa menangis di dalam kamar, berjam jam untuk mengatasi diriku sendiri.
percayalah ....
aku pandai membuat diriku untuk tidak seperti itu lagi.
hanien, pernahkah kau jenuh atas hidup ini?
aku ?????
aku hanya merindukan kehidupanku dimasa lalu
aku rindu alam pegunungan,
rindu suara gelombang laut,
aku rindu perjalanan menuju wisata yang aku suka
rindu mandi di sungai
rindu sama kamu...
rindu suara kamu
rindu nasehat kamu
rindu kita jalan kaki keliling kota
rindu minum kopi bareng saat kita putus asa...
aku rindu....aku rindu...aku rindu...
jika aku tidak merindukanmu, maka aku jenuh atas perjalanan jauh, lalu bengong tidak ada yang dikerjakan kecuali pekerjaan yg aku ciptakan agar aku tidak jenuh.....
hanien....
kita ketemu ya...agar aku tidak jenuh lagi...
jika masih tidak boleh...
biarkan aku sendiri untuk bisa mengatasi kejenuhanku ini....
i miss u badly....
bye....
Senin, 23 November 2015
Minggu, 01 November 2015
terima kasih buat hanien
Hanien adalah sahabat baru bagiku, ia kekal dalam pikiran dan hatiku. Jika kau meminta foto atau curriculum vitae tentangnya maka "kau" tak akan mendapatkannya dariku, karena cukup aku yang tahu bagaimana rasanya berteman dengannya hehehhe....
Ada beberapa yang bertanya kepadaku, sosok penampakan apa pada Hanien,
Aku hanya cekikan saja dalam hati....
Hanien adalah alam semesta yang tercipta dengan kasih sayang atau cinta kasih dari sang pencipta,
"akh kamu ngaco Liza", kata temanku, bahkan ia berpikir aku sudah abnormal...
Whatever...i dont care...
....
Sekarang aku bertanya kepadamu yang menganggap dirimu yang punya pikiran yang normal, tentang seberapa banyak sahabat atau teman yang kamu miliki dalam hidup
Tak lama kau mulai menghitung dengan jarimu, jika lebih dari jarimu, maka kau akan keluarkan hp atau gadget androidmu yang ada aplikasi kalkulator, fiuuuuhhhh banyak sekali temanmu ..wow luar biasa.
Sedangkan aku ???
Yah...hanya Hanien yang aku miliki,
Karena hanya dia sih yang setia dan tulus bertemanku, bukankah begitu Hanien??
Karena dia yang abadi bagiku....
.....
Hanien...diam-diam banyak yang meragukan hubungan pertemanan kita ini,
One day, jika ada yang mengenalmu,
Pura-pura saja kau bilang liza bukan teman atau sahabatmu
Akibatnya kita adalah rahasia, kita adalah satu,
Dan cukup kita yang tahu indahnya persahabatan kita ini
Bye ....
Goodnight
Ada beberapa yang bertanya kepadaku, sosok penampakan apa pada Hanien,
Aku hanya cekikan saja dalam hati....
Hanien adalah alam semesta yang tercipta dengan kasih sayang atau cinta kasih dari sang pencipta,
"akh kamu ngaco Liza", kata temanku, bahkan ia berpikir aku sudah abnormal...
Whatever...i dont care...
....
Sekarang aku bertanya kepadamu yang menganggap dirimu yang punya pikiran yang normal, tentang seberapa banyak sahabat atau teman yang kamu miliki dalam hidup
Tak lama kau mulai menghitung dengan jarimu, jika lebih dari jarimu, maka kau akan keluarkan hp atau gadget androidmu yang ada aplikasi kalkulator, fiuuuuhhhh banyak sekali temanmu ..wow luar biasa.
Sedangkan aku ???
Yah...hanya Hanien yang aku miliki,
Karena hanya dia sih yang setia dan tulus bertemanku, bukankah begitu Hanien??
Karena dia yang abadi bagiku....
.....
Hanien...diam-diam banyak yang meragukan hubungan pertemanan kita ini,
One day, jika ada yang mengenalmu,
Pura-pura saja kau bilang liza bukan teman atau sahabatmu
Akibatnya kita adalah rahasia, kita adalah satu,
Dan cukup kita yang tahu indahnya persahabatan kita ini
Bye ....
Goodnight
Selasa, 29 September 2015
lupakan masa lalu ...pasti itu lebih baik...
Begini ceritanya, pagi-pagi aku bertemu dengan seseorang yang tidak aku kenal sebelumnya. Dari kejauhan ia sudah menebar senyuman kepadaku. aku berpikir apakah ia mengenalku?? karena di sini, belum ada yang aku kenal selain teman kecilku dulu. Lalu kutabung ia dalam pikiranku, siapa tahu ia menjadi teman baikku dalam perjalanan kehidupanku selanjutnya.
3 bulan pun berlalu, akhirnya aku mengenal dia dari temanku, yah mengenalnya...begitulah kira-kira...
Dari sekian pertemuan, lama-lama kami suka ngobrol, suka mencari kopi di warung pojokan ujung gang, bahkan bercandaan di depan teras rumah sampai larut malam...
Hanieeeennnnn......
Aku punya pengganti teman baik, setelah ia mengecewakan aku beberapa bulan yang lalu.
Ia lebih menarik dari dirinya..yang membuat aku suka ia menyukai apa yang aku suka..
Ia mencintai udara pagi, fajar menyingsing, kopi yang aku minum setiap pagi, tulisan yang aku buat, serta merta ia benar-benar mencintai kehidupan ini.
Aku suka dia, karena ia pendengar yang baik, ia menghargai pemberianku selama ini, ia tidak pernah berperan antagonis dari cerita-cerita yang aku lontarkan kepadanya. aku suka...sungguh aku suka
Semoga ini sebagai petanda, jika melupakan masa lalu, pasti itu lebih baik.....
Dan semoga tidak sekedar eforia belaka
Salam.
Liza...
3 bulan pun berlalu, akhirnya aku mengenal dia dari temanku, yah mengenalnya...begitulah kira-kira...
Dari sekian pertemuan, lama-lama kami suka ngobrol, suka mencari kopi di warung pojokan ujung gang, bahkan bercandaan di depan teras rumah sampai larut malam...
Hanieeeennnnn......
Aku punya pengganti teman baik, setelah ia mengecewakan aku beberapa bulan yang lalu.
Ia lebih menarik dari dirinya..yang membuat aku suka ia menyukai apa yang aku suka..
Ia mencintai udara pagi, fajar menyingsing, kopi yang aku minum setiap pagi, tulisan yang aku buat, serta merta ia benar-benar mencintai kehidupan ini.
Aku suka dia, karena ia pendengar yang baik, ia menghargai pemberianku selama ini, ia tidak pernah berperan antagonis dari cerita-cerita yang aku lontarkan kepadanya. aku suka...sungguh aku suka
Semoga ini sebagai petanda, jika melupakan masa lalu, pasti itu lebih baik.....
Dan semoga tidak sekedar eforia belaka
Salam.
Liza...
Minggu, 13 September 2015
me time...emang ada waktu untuk diri kita sendiri??
Dear hanien kekasihku...
Sungguh melelahkan pulang pergi kerja dengan jarak yg jauh itu ternyata,
Hei kekasihku.
Maaf sudah lama aku tidak berkirim surat lagi kepadamu, hanya sekedar menebar senyum lewat kata2 yg aku tulis.
Bagiku...
Dunia ini ramai sekali,
Dunia ini penuh dengan kesibukan yg belum tentu ada maknanya,
Dan itu sungguh membosankan bagiku.
Sibuk mendengar cerita orang ketika ia bercerita langsung dihadapanku. Lalu sibuk melihat aktivitas orang lain di dunia maya dengan berbagai fose narsis dan ekist yg mereka susun, sehingga terkesan anggun. Sibuk juga dengan membaca status orang yg sibuk mengejar mimpi.
Semua itu membuat ramai dan dunia menjadi penuh dengan keributan, itu pula membuat jiwa dan pikiran serta panca inderaku tidak bisa beristirahat dibuatnya.
Kau tahu kekasihku....
Diam diam aku matikan bbm, line, wa, dll barang sehari dua hari. Aku jauhkan diri dari tablet kesayanganku, sehingga aku tidak berkontak dengan siapapun. Tak lupa pula kumatikan hapeku, agar dunia ini sepi begitu saja.
Entah kenapa aku merasakan tenang...enjoy...asyik....dan itu membuatku bahagia.
Inilah ME TIME versiku. Tidak melakukan kontak dengan dunia luar, cukup diam di rumah, melakukan yg tidak pernah aku lakukan sebelumnya, misalkan saja bersih2 rumah, menata ulang interior kamar, membuat ruang baru dengan tema yg berbeda....wow...luar biasa rasanya....
Satu hal yg pasti....
Aku berkebun...ya ..aku berkebun kekasihku...
Aku kini memiliki taman nyata, selain taman hati yg indah untukku. Ketika aku lelah, disitu aku merasa pulang, merasa nyaman kembali.
Demikian dulu
Jangan lupa kirim kabar lewat bulan purnama
Jika kau masih memikirkanku....
Amiiinnnn
Sungguh melelahkan pulang pergi kerja dengan jarak yg jauh itu ternyata,
Hei kekasihku.
Maaf sudah lama aku tidak berkirim surat lagi kepadamu, hanya sekedar menebar senyum lewat kata2 yg aku tulis.
Bagiku...
Dunia ini ramai sekali,
Dunia ini penuh dengan kesibukan yg belum tentu ada maknanya,
Dan itu sungguh membosankan bagiku.
Sibuk mendengar cerita orang ketika ia bercerita langsung dihadapanku. Lalu sibuk melihat aktivitas orang lain di dunia maya dengan berbagai fose narsis dan ekist yg mereka susun, sehingga terkesan anggun. Sibuk juga dengan membaca status orang yg sibuk mengejar mimpi.
Semua itu membuat ramai dan dunia menjadi penuh dengan keributan, itu pula membuat jiwa dan pikiran serta panca inderaku tidak bisa beristirahat dibuatnya.
Kau tahu kekasihku....
Diam diam aku matikan bbm, line, wa, dll barang sehari dua hari. Aku jauhkan diri dari tablet kesayanganku, sehingga aku tidak berkontak dengan siapapun. Tak lupa pula kumatikan hapeku, agar dunia ini sepi begitu saja.
Entah kenapa aku merasakan tenang...enjoy...asyik....dan itu membuatku bahagia.
Inilah ME TIME versiku. Tidak melakukan kontak dengan dunia luar, cukup diam di rumah, melakukan yg tidak pernah aku lakukan sebelumnya, misalkan saja bersih2 rumah, menata ulang interior kamar, membuat ruang baru dengan tema yg berbeda....wow...luar biasa rasanya....
Satu hal yg pasti....
Aku berkebun...ya ..aku berkebun kekasihku...
Aku kini memiliki taman nyata, selain taman hati yg indah untukku. Ketika aku lelah, disitu aku merasa pulang, merasa nyaman kembali.
Demikian dulu
Jangan lupa kirim kabar lewat bulan purnama
Jika kau masih memikirkanku....
Amiiinnnn
Rabu, 19 Agustus 2015
Taman hati untuknya
"Aku sedang berbicara pada bunga
yang ada di taman kecil itu".
"Tentang pertanyaan sebuah cinta".
"Kepada bunga itu aku bertanya, benarkah ia mencintaiku ???"
"Benarkah ia berani menyimpan
perasaannya sampai akhir hayatnya untukku?"
Sebenarnya cerita ini aku angkat
dari cerita tentang teman kampusku, yang menurutku memiliki prilaku yang tidak
dari biasanya dibandingkan teman-temanku lainnya.
Bagiku ia berbeda dari teman yang
aku temui selama ini.
Ia seseorang yang selalu menyiram
bunga di taman kampus itu di pagi dan sore hari. Diam-diam dari kejauhan aku memperhatikannya, "lalu ia bertanya
pada bunga itu, kapankah ia bertemu dengan kekasihnya ???"
Kekasihnya telah hilang beberapa
bulan yang lalu. Ia pergi entah kenapa, hanya beberapa pesan singkat yang
disampaikan kepadanya melalui email bahwa ia akan pergi dan tak akan kembali.
Wanita itu bukan wanita pencari, bukan wanita yang suka memberontak keadaan. Ia
wanita biasa-biasa saja. Tidak cantik apalagi rupawan, ia biasa2 saja. Tidak
memiliki banyak teman, ia suka menyendiri, dan kesendirian membuat ia bahagia.
Entahlah, mengapa bisa begitu, ia sendiri tidak bisa menjawab ketika ia ditanya
begitu.
Lagi-lagi saat ini aku sedang
memperhatikannya dari jauh, ia sedang duduk sendiri di taman itu. Ia sedang
mengetik di depan laptopnya. Duduk sendiri, sambil minum kopi. Aku yakin ia
suka dengan situasi seperti itu.
Ia tersiksa, dengan situasi baru
ini, batinnya. Banyak yang ia tidak bisa dinikmatinya lagi. Semenjak matahari di
dalam hatinya telah pergi. Baginya, ia tidak ingin mencari orang untuk curhat. Ia hanya
ingin sendirian, itu saja.
Aku pernah mencuri membaca tulisan yang ia
sedang tulis, ketika ia meninggalkan laptopnya di taman bunga itu ketika ia pergi ke teolet.
Berikut beberapa petikan tulisan itu,
“Wahai bunga di taman hatiku,
kaulah yang menjadi saksiku, jika kau hidup untukku, maka aku akan bertemu
dengannya kembali. Jika tidak, aku tidak akan pernah bertemu dengannya
lagi selamanya. Maka dengan senang hati aku akan selalu menyiramimu setiap
hari, sambil aku berdoa agar aku bisa bertemu dengannya, bukan karena kami
saling mencari, namun saling menemukan. karena sesungguhnya di dalam hatiku yang paling dalam aku sangat ingin bertemu dengannya kembali”
Senin, 17 Agustus 2015
surat di tahun 2015
Ada apa dengan tahun 2015??
Bagiku tahun ini tahun yang
mengejutkan, benar2 mengejutkan ….Tuhan Maha mengejutkan ternyata.
Sedikit aku ingin bercerita
kepadamu Titin.
Tentang kisahku yang ada di tahun
2015 ini,
Kita mulai ya……..
Sebenarnya cerita bulan Januari
tidak lepas dari bulan-bulan sebelumnnya yang berada diposisi tahun 2014. Aku ingat
betul bulan November, aku lupa
tanggalnya, aku ikut tes CPNS. Ikut menjadi peserta tes CPNS tidak lain
bertujuan untuk menyenangkan hati orang tua terutama mamah yang selalu berharap
sekali ada salah satu dari anaknya menjadi pegawai negeri yaitu AKU. Alasan lain, karena aku
perempuan, ya perempuan, lagi-lagi perempuan, maka aku harus punya pegangan dalam hidup. Aku perempuan
harus mandiri tidak bergantung pada siapapun termasuk suami. Aku
perempuan, maka aku harus jadi PNS. "Kapan kamu jadi PNS", pertanyaan yang tidak bisa aku hindari ketika aku mudik keorangtuaku. Jawabanku, "PNS itu takdir bukan pilihan", lalu
aku dibalas dengan jawaban, "kalau begitu usahakan agar takdirmu itu untuk
menjadi PNS". Aku terdiam, berat sungguh berat untuk yang satu ini. Bermula dari cerita itulah aku berpikir
inilah saatku untuk mewujudkan mimpi ibuku di penghujung akhir 35 tahun, kesempatan akhir untuk ikut tes CPNS.
Diperjalanan selanjutnya, diam-diam tanpa sepengetahuanku, suamiku tercinta
mendaftarkanku lewat online, setelah aku berdebat kesekian kalinya untuk tidak
mengikuti ikut tes CPNS, dengan alasan aku sesungguhnya ingin
menjadi dosen meski dosen swasta dan tidak menjadi PNS. Karena saat itu status PNS sangat sukar untuk aku peroleh begitu saja. Lalu entah mengapa rahmat
dari Illahi akhirnya aku terdaftar dan lulus untuk ikut TES CPNS di bulan awal November 2014.
Persiapan seminggu untuk belajar
buku tes CPNS, akhirnya, dengan deg-degan aku ikut tes. entah mengapa pasrah
yang begitu tinggi membuat segala-galanya menjadi mudah. Toh tujuan ikut CPNS
ini tidak lain untuk menyenangkan hati mamah, jadi aku tidak memiliki beban
apa-apa, kalau dapat Alhamdulillah sekali, kalau pun tidak, juga tidak apa-apa.
Singkat cerita sesuatu telah mengejutkanku
Tiba-tiba handphoneku berbunyi ;
“Haloo, apakah ini bu liza, ini
dari BKD Loteng?”
“Benar bapak, ini dengan siapa?
“Bisa saya minta no KTP dan no
ijazahnya?”
“Maaf bapak, kenapa putus-putus?”
“Nanti saya telpon kembali ibu?”
“Oh iyaaaaaa bapak, terimakasih
banyak”
Aku bertanya dalam hati, siapakah
dia?? Aku pun tidak menggubrisnya karena suara yang mengatakan identitas diri dari BKD Loteng itu tidak jelas di telinga, jadi aku berpikir yang menelpon tadi dari PU Loteng, untuk mengajak mengerjakan proyek.
Kau tahu Tin, sahabatku….
Saat itu aku sudah banyak
menyusun peta rencana, dimana aku ingin menjadi penulis, aku ingin punya karya
lagi, setelah kemarin aku menganggap diriku gagal untuk sebagai penulis,
dikarenakan bukuku tidak laku di pasaran. Penyebabnya adalah si penerbit tidak mengedit tulisanku,
akhirnya apa yang terjadi, tulisanku buruk hanya gara-gara banyak ketikan yang
salah. Bersedihlah aku Tin. Dari itulah aku ingin mengulang membuat buku yang
baik, mulai dari sekarang dan selama-lamamnya. Aku sudah mempersiapkan diri,
data, ide yang akan aku tuliskan, bahkan aku mulai mengumpulkan uang untuk
membaca buku sebagai referensiku, menabung kata-kata, membuat otakku sebagai gudang pengetahuan. Dan lebih gila lagi semua
tembok, laptop aku aku tuliskan sebagai alarmku untuk banyak membaca, banyak
menulis, memotivasiku agar aku tidak lelah mengejar cita-citaku sebagai
penulis.
Selain itu aku juga sudah menyusun rencana
juga, jika aku ingin sekolah s3 lagi, Tin….lalu aku ingin mengejar diri untuk
bisa mendapatkan gelar professor meski itu mission imposible, namun bagiku itu menyenangkan, karena aku bisa
bermanfaat untuk orang lain. Aku sudah mempatri diriku agar hari-hariku penuh
dengan petualang ilmu pengetahuan, dan itu sungguh menyenangkanku lagi…..pasti
kau tersenyum membaca isi suratku pagi hari ini hehhehe.
Semua itu berubah ketika
handphoneku itu berdering sekitar jam 20.00 malam, setelah aku bercerita ke
suamiku jika aku ditelpon oleh sesorang yang dari dinas Loteng. Suamiku marah
karena aku tidak mempertegaskan identitas siapa seseorang yang menelponku saat
itu. Lalu handphoneku itu berdering kembali tak lama kemudian,
" Haloo, selamat malam, ini dengan bu Liza? "
" Benar, maaf ini dengan siapa?"
Pertanyaan yang disampaikan tadi pagi diulang lagi. Aku curiga, siapa orang
tersebut,
" Maaf bapak, kenapa bapak menanyakan no ktp dan ijazah saya, ada apa?"
"Apakah ibu belum mengerti?"
" Tidak bapak"
bapak itu tertawa-tertawa, sengaja membuat aku penasaran,
" Ibu lulus tes CPNS!!!"
"Hah????????????"
"Hah????????????"
Nano-nano rasanya, benar benar kaget dikarenakan bayangan pengumuman 17 Desember 2014 yang tidak ada namaku itu melintas di otakku. Bayangan mamah silih berganti di hadapanku, yang saat itu mamah masih berada di Mekkah, sedang menjalankan umroh bersama abah.
Kau tau tidak Tin?,
selang sehari aku mendapat berita jika
abah jatuh sakit di Mekkah, dan positif ia tidak bisa pulang ke Lombok karena
ia mengidap penyakit jantung. Kosentrasiku buyar, bahkan kebahagiaanku pun
buyar. Yang ada kesedihan karena abah harus tinggal di Mekkah, tidak bisa ikut
pulang bersama mamahku. Hari-hari aku lalui, penuh kesedihan dan
ketidaktenangan. Hingga pemberkasan berlalu begitu saja, tanpa bekas di hatiku.
Aku sudah merasakan kebahagiaan
ketika abah pulang dari Mekkah, pasca operasi jantungnya.
Mungkin berkumpul dengan keluarga itulah kebagiaan sejati. Sedangkan
mendapatkan berita lulus CPNS itu pendukung kebahagiaan juga, tertuma
kebahagiaan untuk mamahku….
Akhir cerita Tin…
Aku bahagia dengan segala model
bentuk cerita yang tuhan berikan kepadaku. Benar-benar WOW, sensasi di hati,
rame-rame….iya…aku bahagia….benar-benar bahagia.
Langganan:
Postingan (Atom)