Siapakah sesungguhnya arsitek sebenarnya?. Apakah setiap
orang yang belajar menempuh jenjang pendidikan S1,S2,S3 bahkan professor yang
fokus serta di bidang arsitektur dikatakan dengan arsitek?
Mungkin sebagian jawabannya iya, namun bagi saya pribadi jawabannya tidak.
Bagi saya, Tuhan telah memberikan potensi pada setiap diri manusia untuk memiliki “kreativitas merancang atau kreativitas mendesign” atas dirinya sendiri. Artinya manusia memiliki otoritas diri untuk mendesign, merancang visi dan misi hidup terhadap kehidupan pribadinya, kata lain manusia termasuk makhluk yang dibebaskan oleh Tuhan untuk menentukan seperti apa ruang cita-cita diinginkan oleh dirinya sekarang, besok dan dimasa yang akan datang. Kemampuan terlaksananya potensi itu merupakan konsep utama yang diterapkan dalam merancang atau medesaign keputusan hidup terhadap diri.
Lalu siapakah arsitek yang sesungguhnya jika ia diragukan kemampuannya meskipun ia lulusan jurusan arsitektur. Hal ini disebabkan tidak semua arsitek yang melangsungkan pendidikannya di universitas mampu merancang bangunan yang “WOW”serta banyak arsitek tidak bisa mendesain rumah pribadinya berdasarkan standart “kearsitekturannnya” seperti yang dipublikasikan "rumah karya arsitek" di media sosial dan media informasi elektronik. Fenomena ini menjadi timpang ketika saya berpikir kembali pada diri saya yang lulusan aristek belum punya karya desain yang benar-benar diakui oleh orang lain, meskipun dalam keseharian banyak orang yang memesan untuk didesaignkan rumah.
Terlepas dari itu semua, definisi arsitek terjawab dengan sendirinya dan membuktikan pernyataan saya sebelumnya,setelah saya melihat beberapa kumpulan anak yang bermain pasir di pinggir pantai yang sedang mendesain atau merancang rumah “angan” mereka sendiri. Hasilnya tidak kalah bagus bahkan lebih representative dibandingkan rancangan atau desaign karya arsitek sungguhan, peristiwa ini juga menunjukkan bahwa setiap manusia mampu menjadi arsitek tanpa harus menempuh pendidikan jurusan arsitektur, sehingga SESUNGGUHNYA semua manusia adalah ARSITEK. ‘Sudahkah kita mengarsitekkan diri kita sendiri supaya lebih baik dari sebelumnya”, jawabannya tidak perlu saya jawab dan jawablah sendiri hehehehe