Dua hari telah berlalu atas kehilanganku dari dia. semenjak perkehalian yang tak ada solusi membuat aku harus menghilang begitu saja. biar-biarlah aku berpikir, dan biarlah waktu yang mempertemukan kita kembali.
aku ingat betul bagian terakhir cerita kita adalah ketika kau tidak menjawab telponku yang berdering tiga kali di tanganmu, dan tidak kau mengangkatnya. semenjak itu aku berpikir "dicukupkan saja pertemenan ini".
"aku mohon maafkan aku," tangisnya di sampingku
"aku tidak apa-apa, kenapa?, lanjutkan saja, aku ikhlas".
"ini diluar kesadaran aku dan dia".
"aku tahu, aku yang salah, aku yang pamit kepadanya, sehingga ...biarlah, pasti kan berlalu juga "
"maafkan aku, aku yang masuk ke dalam hatinya ketika kau pergi meninggalkannya"
"aku tahu, hanya aku mengira ia kan setia, ternyata tidak...."
"aku yang salah, aku yang mengisi hari-harinya, disaat itu" sambil terisak-isak menangis memelukku erat
"ya ....sudah!!!!!! semua pengkhianat, semua menikung, semua membunuhku dari belakang"
dan aku pergi tiba-tiba dari teras itu.
Di bis kota aku berpikir panjang, baiklah kawan, aku memaafkanmu. no 08122224431 no itu aku tekan lagi. suara nada sambung terdengar di telinga, dan tiga kali nada memanggil itu berbunyi, tetapi sepi suaramu saat itu. maafkan akupun menghilang.
........
Newyork, sunday morning 12 11-2013
ass.wr.wb.
heiiiiii apa khabar? (seperti biasa aku menyapamu begini khan).
maafkan aku, jika aku pergi tanpa pamit,
pasti kau mencari aku kemana-mana, aku tahu itu pasti, karena kita satu, itu yang sering kauucapkan, bukan?.
percayalah aku baik-baik saja.
bagaimana dengan dia....
baik-baik saja? jagalah dia sebaik mungkin, seperti aku menjaganya sebelumnya.
kaupun tahu jika aku sangat mencintainya, dan akupun tahu kaupun lebih dari aku.
janganlah bersedih,
kaupun selalu di hatiku
salam buat bayi yang didalam kandunganmu....
Hanien